Ketua DPW Lembaga Garuda Sakti (LGS) Jawa Barat. Pupung Puryanto Menyampaikan Pandangan Tegasnya Isu Yang Beredar Tentang Kebijakan Bupati Sukabumi

Sukabumi189 Views

suarapalabuhanratunews.com-sukabumiKetua DPW Lembaga Garuda Sakti (LGS) Jawabarat, Pupung Puryanto, menyampaikan pandangan tegasnya menanggapi berbagai kritik dan sinisme yang beredar di tengah masyarakat maupun di media sosial terkait kepemimpinan Bupati Sukabumi, Asep Japar.

Isu yang paling banyak disorot saat ini adalah kebijakan Bupati Asep yang kerap mengikutsertakan Bupati Sukabumi sebelumnya, Bapak H. Marwan Hamami, dalam berbagai kegiatan pemerintahan, khususnya kegiatan budaya dan sosial kemasyarakatan.

Menurut Pupung, keterlibatan Bapak Marwan Hamami dalam kegiatan-kegiatan tersebut seharusnya tidak dipandang secara negatif, apalagi dijadikan bahan untuk menyerang secara politis. Sebaliknya, Pupung menilai bahwa langkah tersebut justru merupakan bentuk penghormatan kepada tokoh yang telah berjasa dan memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan Kabupaten Sukabumi.

“Langkah yang diambil oleh Bupati Asep Japar tidaklah salah. Wajar dan sah-sah saja bila beliau mengajak Bapak Marwan Hamami dalam berbagai kegiatan, terutama yang bersifat budaya dan sosial. Ini mencerminkan nilai luhur dalam tradisi kita untuk menghormati yang lebih tua dan menghargai pengalaman serta ilmu dari pemimpin sebelumnya,” ungkap Pupung saat dihubungi oleh awak media, Kamis 24/5/2025

Ia menambahkan bahwa kesinambungan pembangunan daerah tidak hanya berbicara soal teknis kebijakan atau program kerja, namun juga berkaitan erat dengan etika pemerintahan, stabilitas politik, serta harmoni sosial. Menurutnya, Bapak Marwan Hamami adalah sosok yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai karakteristik masyarakat Sukabumi serta jaringan yang masih sangat relevan untuk mendukung agenda pembangunan.

“Kalau kita menilai secara objektif, melibatkan tokoh seperti Pak Marwan adalah keputusan yang bijak. Beliau masih sangat dihormati dan memiliki pengaruh positif di tengah masyarakat. Seorang pemimpin tidak hanya dituntut membuat kebijakan teknis, tetapi juga harus mampu merangkul berbagai elemen masyarakat,” lanjut Pupung.
Pupung juga menegaskan bahwa keterlibatan Bapak Marwan Hamami terbatas hanya pada kegiatan lapangan, khususnya yang bersifat seremonial, budaya, dan sosial. Ia tidak dilibatkan dalam hal teknis pemerintahan seperti perencanaan keuangan daerah maupun kebijakan strategis lainnya.

Oleh karena itu, menurut Pupung, tudingan bahwa Bupati Asep Japar ‘diatur’ oleh pemimpin sebelumnya adalah tuduhan yang tidak berdasar dan cenderung bernuansa politis.
Lebih jauh, Pupung mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam narasi kebencian dan sinisme yang dibangun oleh kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan politik sempit. Ia menilai, kritik yang konstruktif tentu dibutuhkan, namun harus dilandasi dengan niat membangun, bukan menjatuhkan.

“Jangan melihat sesuatu hanya dengan rasa benci. Kalau kita terus menerus menilai dari sudut pandang negatif, maka hal yang baik pun bisa terlihat buruk. Saat ini kita membutuhkan suasana politik yang sejuk, narasi publik yang sehat, dan masyarakat yang bijak serta cerdas dalam menilai,” tegas Pupung.

Sebagai lembaga yang aktif dalam memantau jalannya pemerintahan dan mengawal kepentingan publik, LGS berkomitmen untuk terus menjadi mitra kritis yang objektif sekaligus suportif bagi pemerintah daerah, selama setiap langkah yang diambil tetap berpihak kepada rakyat dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan bersama.”

Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Sukabumi untuk bersatu, saling mendukung, dan fokus pada hal-hal yang esensial.“

Mari kita dukung tujuan utama dari pemerintahan yaitu untuk kesejahteraan masyarakat Sukabumi itu semdiri. ” Tandas Pupung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *