suarapalabuhanratu.com-Sukabumi.SUKABUMI – Kondisi pendangkalan yang semakin parah di Muara Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan nelayan dan masyarakat pesisir. Jika tidak segera ditangani, fenomena ini dapat menutup jalur keluar-masuk perahu, menghambat aktivitas nelayan, dan berpotensi menimbulkan dampak sosial-ekonomi yang luas.
Ketua DPW Lembaga Garuda Sakti (LGS) Jawa Barat, Pupung Puryanto, mendesak pemerintah pusat, Provinsi Jawa Barat, serta pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini.
“Kami mendesak agar pemerintah segera melakukan pengerukan muara sebagai solusi jangka pendek. Jika dibiarkan, nelayan akan kehilangan akses untuk melaut. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi soal keberlangsungan hidup masyarakat,” ujar Pupung dalam keterangannya pada Sabtu (31/5/2025).
Muara Palangpang merupakan bagian vital dari kawasan Geopark Ciletuh, yang telah diakui secara internasional sebagai kawasan konservasi nasional. Ketidakseimbangan antara pengelolaan alam dan pembangunan berisiko merusak ekosistem serta mengguncang perekonomian lokal.
Lebih lanjut, Pupung menegaskan bahwa masyarakat nelayan sudah terlalu lama menerima janji tanpa realisasi. Ia mendesak agar program pengerukan muara dan pembangunan pelabuhan nelayan yang pernah dijanjikan pemerintah segera diwujudkan pada tahun ini.
“Kalau tahun ini tidak ada tindakan, maka nelayan tidak akan bisa melaut lagi. Kami sudah cukup bersabar. Ini saatnya pemerintah hadir dengan solusi nyata,” tambahnya.
LGS Jawa Barat juga menyerukan adanya sinergi lintas sektor dan lintas pemerintahan untuk menjaga keberlangsungan kawasan pesisir yang menjadi penopang hidup ribuan warga.
