Kue Ali Khas Sukabumi: Camilan Tradisional yang Mengikat Rasa dan Budaya

Makanan Khas Sukabumi

Sukabumi3007 Views

suarapalabuhanratu.com – Sukabumi, Di tengah maraknya jajanan kekinian, satu camilan tradisional dari Sukabumi tetap mempertahankan pesonanya: Kue Ali. Bentuknya yang menyerupai cincin dan cita rasanya yang manis-gurih menjadikannya bukan sekadar penganan biasa, tapi simbol kehangatan, kebersamaan, dan kearifan lokal masyarakat Sunda.

Dikenal juga dengan sebutan Ali Agrem, kue ini terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung ketan, gula merah, dan kelapa parut. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan teknik pengolahan tradisional yang memerlukan ketelatenan. Adonan dibentuk melingkar seperti cincin, lalu digoreng hingga kecokelatan — menghasilkan tekstur renyah di luar namun kenyal di dalam.

Cita rasa manis dari gula aren dan aroma khas kelapa bakar memberikan sensasi nostalgia yang kuat. Setiap gigitannya seolah membawa kita pulang ke masa kecil, duduk di serambi rumah sambil menikmati teh hangat dan obrolan sederhana.

Menurut para perajin kue tradisional di Sukabumi, bentuk cincin pada kue Ali bukan tanpa makna. Cincin melambangkan ikatan yang kuat, harapan akan rezeki yang terus mengalir, dan doa untuk hubungan kekeluargaan yang abadi. Tak heran, kue ini kerap hadir dalam hajatan, syukuran, hingga menjadi oleh-oleh khas saat lebaran.

“Kue Ali ini bukan cuma makanan, tapi warisan. Kami terus menjaga resep dan cara pembuatannya agar tidak punah dimakan zaman,” ujar Ibu Nani, salah satu produsen kue Ali di Kecamatan Cisaat.

Kini, berkat dorongan dari UMKM lokal dan dukungan Dekranasda Sukabumi, Kue Ali mulai tampil lebih modern tanpa kehilangan identitasnya. Pengemasan dibuat lebih menarik, pemasaran pun merambah ke toko oleh-oleh hingga platform digital, menjangkau konsumen yang lebih luas — bahkan hingga luar pulau.

Bagi pecinta kuliner Nusantara, mencicipi kue Ali adalah perjalanan rasa yang tak boleh dilewatkan. Camilan mungil ini membuktikan bahwa dalam tradisi, selalu ada cita rasa yang tak pernah lekang oleh waktu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *