Kritik Diam Atas Abainya Pemerintah Desa, Secara Swadaya Warga Cidolog Perbaiki Jalan Desa

Sukabumi1449 Views

suarapalabuhanratu.com – Sukabumi, Di tengah maraknya wacana pembangunan dari pusat hingga pelosok desa, realita di lapangan kembali menunjukkan ironi. Warga Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, membuktikan bahwa ketika negara tidak hadir menjalankan kewajibannya, rakyat sendiri yang bangkit mengambil peran.

Pada Minggu, 4 Mei 2025, masyarakat Kampung Lembur Tengah RT.016 RW.006 melakukan perbaikan jalan desa secara swadaya melalui kegiatan gotong royong. Dengan dana murni hasil udunan dan iuran warga sebesar Rp500.000, proyek ini diselesaikan secara cepat, efisien, dan transparan—tanpa campur tangan anggaran pemerintah desa, hibah lembaga, atau intervensi politik.

Kegiatan ini tercatat dalam bidang “Pelaksanaan Gotong Royong” dengan sub bidang “Perbaikan Jalan Desa”. Inisiatif lahir dari keresahan warga yang telah lama menunggu perbaikan infrastruktur dasar yang tak kunjung direalisasikan oleh pemerintah desa.

“Pemerintah terlalu sibuk membahas audit, sementara rakyat langsung bekerja,” ungkap seorang warga dalam pesan suara yang diterima redaksi.

Kegelisahan warga turut ditegaskan oleh seorang tokoh masyarakat yang menyebutkan bahwa terdapat lima titik jalan desa yang masuk rencana perbaikan, namun hingga kini tidak menunjukkan progres yang jelas.

“Setiap ada anggaran desa, selalu tidak ada kejelasan. *Lieur lah. Cidolog mah mejehna di audit*,“ keluhnya dalam bahasa Sunda.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan serius mengenai integritas dan tata kelola pemerintahan desa. Ketika ruang partisipasi publik menyempit dan pengawasan terhadap dana publik lemah, potensi konflik kepentingan dan penyalahgunaan kewenangan pun kian terbuka.

Gotong royong warga Cidolog bukan sekadar bentuk solidaritas sosial, melainkan juga kritik diam terhadap sistem birokrasi desa yang dinilai lamban dan tidak akuntabel. Di saat negara abai atau terlambat hadir, warga membuktikan bahwa pembangunan sejati tetap bisa berjalan tanpa bergantung pada sistem yang rumit dan rawan penyimpangan.

Pemerintah daerah serta aparat pengawas didesak untuk tidak hanya berfokus pada audit administratif, tetapi juga mendengar langsung suara masyarakat di akar rumput. Kemandirian warga patut diapresiasi, namun tidak boleh dijadikan dalih untuk membiarkan tugas negara diabaikan.

Cidolog menjadi cermin kecil wajah Indonesia hari ini: ketika negara sibuk mencatat, rakyat justru turun tangan membangun.

Hingga berita ini dirilis, pihak pemerintah Desa Cidolog belum memberikan pernyataan resmi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *